Eskatologi 6 - Eschatology - 末世论 - 末世論 - Mò shìlùn
Eschatology (6)
4) Tempat penantian (SHEOL / HADES).
a) Pandangan populer tentang arti dari SHEOL / HADES.
b) Dasar pandangan ini:
· Kej 37:35 - “Sekalian anaknya laki2 dan perempuan berusaha menghiburkan dia, tetapi ia menolak dihiburkan, serta katanya: ‘Tidak! Aku akan berkabung, sampai aku turun mendapatkan anakku, ke dalam dunia orang mati!’ Demikianlah Yusuf ditangisi oleh ayahnya”.
· Kej 42:38 - “Tetapi jawabnya: ‘Anakku itu tidak akan pergi ke sana bersama2 dengan kamu, sebab kakaknya telah mati dan hanya dialah yang tinggal; jika dia ditimpa kecelakaan di jalan yang akan kamu tempuh, maka tentulah kamu akan menyebabkan aku yang ubanan ini turun ke dunia orang mati karena dukacita.’”.
· 1Sam 28:11,14,19 - “(11) Sesudah itu bertanyalah perempuan itu: ‘Siapakah yang harus kupanggil supaya muncul kepadamu?’ Jawabnya: ‘Panggillah Samuel supaya muncul kepadaku.’ ... (14) Kemudian bertanyalah ia kepada perempuan itu: ‘Bagaimana rupanya?’ Jawabnya: ‘Ada seorang tua muncul, berselubungkan jubah.’ Maka tahulah Saul, bahwa itulah Samuel, lalu berlututlah ia dengan mukanya sampai ke tanah dan sujud menyembah. ... (19) Juga orang Israel bersama2 dengan engkau akan diserahkan TUHAN ke dalam tangan orang Filistin, dan besok engkau serta anak2mu sudah ada bersama2 dengan daku. Juga tentara Israel akan diserahkan TUHAN ke dalam tangan orang Filistin.’”.
· Zakh 9:11 - “Mengenai engkau, oleh karena darah perjanjianKu dengan engkau, Aku akan melepaskan orang-orang tahananmu dari lobang yang tidak berair”.
· Maz 6:6 - “Sebab di dalam maut tidaklah orang ingat kepadaMu; siapakah yang akan bersyukur kepadaMu di dalam dunia orang mati?”.
· Maz 88:11 - “Apakah Kaulakukan keajaiban bagi orang2 mati? Masakan arwah bangkit untuk bersyukur kepadaMu? Sela”.
· Maz 115:17 - “Bukan orang-orang mati akan memuji-muji TUHAN, dan bukan semua orang yang turun ke tempat sunyi”.
KJV: ‘The dead praise not the LORD, neither any that go down into silence’ (= orang mati tidak memuji TUHAN, demikian juga orang-orang yang turun ke tempat sunyi).
c) Penginjilan dalam dunia orang mati.
1. Orang2 yang mempercayai hal ini biasanya mempunyai anggapan:
a. Keadaan kekal dari manusia baru tercapai pada saat Yesus datang kedua-kalinya / penghakiman akhir jaman.
b. Keputusan yang dilakukan seseorang pada masa intermediate state ini akan menentukan apakah ia akan selamat atau tidak.
c. Tentang siapa yang akan mendapatkan kesempatan kedua ini, tidak ada keseragaman pandangan.
d. Tentang siapa yang memberitakan Injil dan bagaimana caranya, juga tidak ada keseragaman pandangan.
2. Dasar pandangan ini dan jawabannya.
a. Tidak adil kalau ada orang yang harus masuk neraka tanpa pernah mendengar Injil.
b. Text-text Kitab Suci, khususnya 1Pet 3:18-20 dan 1Pet 4:6.
1Pet 3:18-20 - “(18) Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang2 yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah; Ia, yang telah dibunuh dalam keadaanNya sebagai manusia, tetapi yang telah dibangkitkan menurut Roh, (19) dan di dalam Roh itu juga Ia pergi memberitakan Injil kepada roh2 yang di dalam penjara, (20) yaitu kepada roh2 mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu”.
1Pet 4:6 - “Itulah sebabnya maka Injil telah diberitakan juga kepada orang2 mati, supaya mereka, sama seperti semua manusia, dihakimi secara badani; tetapi oleh roh dapat hidup menurut kehendak Allah”.
· Kalaupun text2 ini digunakan untuk mengatakan bahwa orang2 di SHEOL / HADES bisa mendengar Injil, jelas bahwa itu hanya berlaku untuk orang2 jaman PL (ay 20).
· 1Pet 3:18-20 - orang2 itu diinjili oleh Yesus melalui NNuh, dan itu terjadi pada saat mereka masih hidup. Mereka disebut ‘roh2 yang di dalam penjara’, karena pada saat Petrus menuliskan suratnya ini, mereka sudah mati dan sudah ada di dalam neraka.
· 1Pet 4:6 - orang2 ini juga diinjili pada saat meereka masih hidup. Mereka disebut ‘orang2 mati’, karena pada saat surat ini ditulis, mereka sudah mati.
c. Text-text yang menunjukkan bahwa hanya ketidak-percayaan seseorang, atau penolakan seseorang terhadap Kristuslah yang menyebabkan ia masuk neraka.
Yoh 3:18,36 - “(18) Barangsiapa percaya kepadaNya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah. ... (36) Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya.’”.
Yoh 8:24 - “Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu.’”.
Ro 10:13-14 - “(13) Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan. (14) Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepadaNya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakanNya?”.
2Tes 2:12 - “supaya dihukum semua orang yang tidak percaya akan kebenaran dan yang suka kejahatan”.
Wah 21:8 - “Tetapi orang2 penakut, orang2 yang tidak percaya, orang2 keji, orang2 pembunuh, orang2 sundal, tukang2 sihir, penyembah2 berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala2 oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua.’”.
L Berkhof: Manusia terhilang secara alamiah, dan bahkan dosa asal, maupun dosa sungguh2 / yang dilakukan orang itu sendiri, membuatnya layak untuk penghukuman. Tak diragukan bahwa penolakan terhadap Kristus merupakan dosa yang besar, tetapi itu tidak pernah diigambarkan sebagai satu2nya dosa yang membimbing pada kehancuran.
3. Hal-hal lain yang menunjukkan ketidak-mungkinan pandangan ini.
a. Nasib seseorang ditentukan berdasarkan apa yang ia lakukan dalam hidupnya di dunia ini, bukan berdasarkan apa yang ia lakukan dalam intermediate state.
2Kor 5:10 - “Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat”.
KJV: ‘in his body’ (= dalam tubuhnya).
RSV/NIV/NASB: ‘in the body’ (= dalam tubuh).
L Berkhof: Itu (Kitab Suci) juga selalu menggambarkan bahwa penghakiman terakhir nanti ditentukan oleh hal-hal yang dilakukan dalam daging, dan tidak pernah berbicara bahwa hal ini tergantung dengan cara apapun pada apa yang terjadi pada intermediate state.
b. Kitab Suci menunjukkan bahwa orang2 yang tidak pernah mendengar Injil akan masuk neraka.
· Yeh 3:18 - “Kalau Aku berfirman kepada orang jahat: Engkau pasti dihukum mati! - dan engkau tidak memperingatkan dia atau tidak berkata apa2 untuk memperingatkan orang jahat itu dari hidupnya yang jahat, supaya ia tetap hidup, orang jahat itu akan mati dalam kesalahannya, tetapi Aku akan menuntut pertanggungan jawab atas nyawanya dari padamu”.
· Ro 2:12 - “Sebab semua orang yang berdosa tanpa hukum Taurat akan binasa tanpa hukum Taurat; dan semua orang yang berdosa di bawah hukum Taurat akan dihakimi oleh hukum Taurat”.
· Ro 10:13-14 - “(13) Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan. (14) Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepadaNya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakanNya?”.
c. Ada ayat2 Kitab Suci yang jelas menunjukkan ketidak-mungkinan bagi seseorang untuk mendengar Injil setelah mati.
Maz 88:11-13 - “(11) Apakah Kaulakukan keajaiban bagi orang2 mati? Masakan arwah bangkit untuk bersyukur kepadaMu? Sela. (12) Dapatkah kasihMu diberitakan di dalam kubur, dan kesetiaanMu di tempat kebinasaan? (13) Diketahui orangkah keajaiban2Mu dalam kegelapan, dan keadilanMu di negeri segala lupa?”.
Yes 38:18-19 - “(18) Sebab dunia orang mati tidak dapat mengucap syukur kepadaMu, dan maut tidak dapat memuji2 Engkau; orang2 yang turun ke liang kubur tidak menanti2 akan kesetiaanMu. (19) Tetapi hanyalah orang yang hidup, dialah yang mengucap syukur kepadaMu, seperti aku pada hari ini; seorang bapa memberitahukan kesetiaanMu kepada anak2nya”.
d. Kepercayaan bahwa orang mati masih bisa diinjili dan bisa bertobat menghancurkan semangat penginjilan.
e. KS mengatakan bahwa setelah kematian hanya ada penghakiman, tidak ada kesempatan mendengar Injil / bertobat.
Ibr 9:27 - “Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi”.
d) Theologia Reformed menolak pandangan tentang tempat penantian.
Louis Berkhof: itu secara jelas bertentangan dengan gambaran KS bahwa orang benar segera / langsung masuk ke dalam kemuliaan dan orang jahat segera / langsung turun ke tempat hukuman kekal.
e) Keberatan terhadap pandangan tentang adanya tempat penantian ini:
1. Kalau semua orang mati akan menuju tempat netral seperti itu, bagaimana mungkin beberapa ayat dalam Kitab Suci menggunakan istilah SHEOL / HADES sebagai suatu peringatan / tempat hukuman?
· Maz 9:18 - “Orang-orang fasik akan kembali (berbelok) ke dunia orang mati (SHEOL), ya, segala bangsa yang melupakan Allah”.
· Amsal 15:24 - “Jalan kehidupan orang berakal budi menuju ke atas, supaya ia menjauhi dunia orang mati (SHEOL) di bawah”.
· Luk 16:23 - “Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Dan sementara ia menderita sengsara di alam maut (HADES) ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya”.
2. Kalau SHEOL / HADES itu merupakan tempat netral, bagaimana mungkin ayat2 tertentu mengatakan bahwa murka Allah bernyala2 di sana?
Ul 32:22 - “Sebab api telah dinyalakan oleh murkaKu, dan bernyala2 sampai ke bagian dunia orang mati (SHEOL) yang paling bawah; api itu memakan bumi dengan hasilnya, dan menghanguskan dasar gunung2”.
3. Bagaimana mungkin SHEOL digunakan sebagai kata yang sama dengan ABADDON [= ‘destruction’ (= penghancuran / kebinasaan)]?
· Ayub 26:6 - “Dunia orang mati (SHEOL) terbuka di hadapan Allah, tempat kebinasaanpun tidak ada tutupnya”.
· Amsal 15:11 - “Dunia orang mati (SHEOL) dan kebinasaan terbuka di hadapan TUHAN, lebih2 hati anak manusia!”.
· Amsal 27:20 - “Dunia orang mati (SHEOL) dan kebinasaan tak akan puas, demikianlah mata manusia tak akan puas”.
4. Bagaimana mungkin Kitab Suci menggambarkan bahwa orang-orang percaya / saleh, mengharapkan kebahagiaan / sukacita pada saat mati?
a. Dalam PL:
· Bil 23:10 - “Siapakah yang menghitung debu Yakub dan siapakah yang membilang bondongan2 Israel? Sekiranya aku mati seperti matinya orang2 jujur dan sekiranya ajalku seperti ajal mereka!’”.
· Maz 16:9,11 - “(9) Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak2, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram; ... (11) Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapanMu ada sukacita berlimpah2, di tangan kananMu ada nikmat senantiasa”.
· Maz 73:24,26 - “(24) Dengan nasihatMu Engkau menuntun aku, dan kemudian Engkau mengangkat aku ke dalam kemuliaan. ... (26) Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama2nya”.
· Yes 57:1-2 - “(1) Orang benar binasa, dan tidak ada seorangpun yang memperhatikannya; orang2 saleh tercabut nyawanya, dan tidak ada seorangpun yang mengindahkannya; sungguh, karena merajalelanya kejahatan, tercabutlah nyawa orang benar (2) dan ia masuk ke tempat damai; orang2 yang hidup dengan lurus hati mendapat perhentian di atas tempat tidurnya”.
b. Dalam PB:
· Luk 16:25 - “Tetapi Abraham berkata: Anak, ingatlah, bahwa engkau telah menerima segala yang baik sewaktu hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita”.
· Luk 23:43 - “Kata Yesus kepadanya: ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama2 dengan Aku di dalam Firdaus.’”.
· 2Kor 5:1,8 - “(1) Karena kami tahu, bahwa jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia. ... (8) tetapi hati kami tabah, dan terlebih suka kami beralih dari tubuh ini untuk menetap pada Tuhan”.
· Fil 1:21,23 - “(21) Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. ... (23) Aku didesak dari dua pihak: aku ingin pergi dan diam bersama2 dengan Kristus - itu memang jauh lebih baik”.
· Wah 6:9,11 - “(6) Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kelima, aku melihat di bawah mezbah jiwa2 mereka yang telah dibunuh oleh karena firman Allah dan oleh karena kesaksian yang mereka miliki. ... (9) Dan kepada mereka masing2 diberikan sehelai jubah putih, dan kepada mereka dikatakan, bahwa mereka harus beristirahat sedikit waktu lagi hingga genap jumlah kawan2 pelayan dan saudara2 mereka, yang akan dibunuh sama seperti mereka”.
· Wah 14:13 - “Dan aku mendengar suara dari sorga berkata: Tuliskan: ‘Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini.’ ‘Sungguh,’ kata Roh, ‘supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka.’”.
5. Kalau SHEOL diartikan sebagai tempat netral, maka PL tidak mempunyai kata untuk ‘neraka’; padahal PL mempunyai kata untuk ‘surga’, yaitu SHAMAYIM. Dan kadang2 SHEOL dikontraskan dengan SHAMAYIM itu.
· Ayub 11:8 - “Tingginya seperti langit - apa yang dapat kaulakukan? Dalamnya melebihi dunia orang mati - apa yang dapat kauketahui?”.
· Maz 139:8 - “Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situpun Engkau”.
· Amos 9:2 - “Sekalipun mereka menembus sampai ke dunia orang mati, tanganKu akan mengambil mereka dari sana; sekalipun mereka naik ke langit, Aku akan menurunkan mereka dari sana”.
6. Dalam PB kata HADES juga dikontraskan dengan ‘surga’ / ‘langit’.
Luk 10:15 - “Dan engkau Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati!”.
f) Arti yang benar dari kata SHEOL / HADES.
SHEOL / HADES tidak selalu mempunyai arti yang sama.
· KJV menterjemahkan ‘grave’ (= kuburan); ‘hell’ (= neraka); dan ‘pit’ (= lubang).
· Ada yang tetap mempertahankan kata SHEOL / HADES itu.
· KS Ind - ‘dunia orang mati’, ‘alam maut’, dan ‘kerajaan maut’.
1. Kadang-kadang kata SHEOL / HADES itu tidak menunjuk pada suatu tempat, tetapi pada suatu keadaan kematian.
2. Kalau menunjuk pada suatu tempat, maka SHEOL / HADES mempunyai 2 kemungkinan, yaitu:
a. Kuburan.
b. Neraka.
L Berkhof: Ada juga beberapa text dimana SHEOL dan HADES kelihatannya menunjuk pada ‘kuburan’. Tetapi tidak selalu mudah untuk menentukan, apakah kata itu menunjuk pada ‘kuburan’ atau pada ‘keadaan dari orang mati’.
1. Kuburan / keadaan kematian.
· Kej 42:38 - “Tetapi jawabnya: ‘Anakku itu tidak akan pergi ke sana bersama2 dengan kamu, sebab kakaknya telah mati dan hanya dialah yang tinggal; jika dia ditimpa kecelakaan di jalan yang akan kamu tempuh, maka tentulah kamu akan menyebabkan aku yang ubanan ini turun ke dunia orang mati karena dukacita.’”.
· 1Sam 2:6 - “TUHAN mematikan dan menghidupkan, Ia menurunkan ke dalam dunia orang mati dan mengangkat dari sana”.
· Maz 88:3-4 - “(3) Biarlah doaku datang ke hadapanMu, sendengkanlah telingaMu kepada teriakku; (4) sebab jiwaku kenyang dengan malapetaka, dan hidupku sudah dekat dunia orang mati”.
· Maz 89:49 - “Siapakah orang yang hidup dan yang tidak mengalami kematian, yang dapat meluputkan nyawanya dari kuasa dunia orang mati? Sela”.
2. Neraka.
L Berkhof: Peringatan dan ancaman yang ada dalam text2 itu hilang sama sekali, jika SHEOL dipahami sebagai suatu tempat netral kemana semua orang pergi.
· Maz 9:18 - “Orang2 fasik akan kembali (berbelok) ke dunia orang mati, ya, segala bangsa yang melupakan Allah”.
· Maz 49:15 - “Seperti domba mereka meluncur ke dalam dunia orang mati, digembalakan oleh maut; mereka turun langsung ke kubur, perawakan mereka hancur, dunia orang mati menjadi tempat kediaman mereka”.
· Maz 55:16 - “Biarlah maut menyergap mereka, biarlah mereka turun hidup2 ke dalam dunia orang mati! Sebab kejahatan ada di kediaman mereka, ya dalam batin mereka”.
· Amsal 15:24 - “Jalan kehidupan orang berakal budi menuju ke atas, supaya ia menjauhi dunia orang mati di bawah”.
· Luk 16:23 - “Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Dan sementara ia menderita sengsara di alam maut (HADES) ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar